Rabu, 07 Mei 2014

Macam Macam Pupuk Organik dan Anorganik Pengertian Serta Unsur Mikro
 
PENGERTIAN PUPUK
Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih  hara tanaman.

PENGERTIAN PUPUK SECARA LAIN
PUPUK adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.

Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun.



KATEGORI PUPUK

Pupuk dapat dibedakan berdasarkan bahan asal, senyawa, fasa, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya.
Berdasarkan asalnya dibedakan : 
  1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
  2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.

Berdasarkan senyawanya dibedakan : 
  1. Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
  2. Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.

Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
  1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
  2. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).

Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan : 
  1. Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
  2. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.

Berdasarkan reaksi fisiologisnya dibedakan : 
  1. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologisnya masam artinya bila pupuk tersebut diberikan ke dalam tanah ada kecenderungan tanah menjadi lebih masam (pH menjadi lebih rendah). Misalnya Za dan urea.
  2. Pupuk yang mempunyai reaksi fisiologis basis ialah pupuk yang bila diberikan ke dalam tanah menyebabkan pH tanah cenderung naik misalnya: pupuk chili salpeter, calnitro, kalsium sianida.


Berdasarkan jumlah hara yang dikandungnya dibedakan : 
  1. Pupuk yang hanya mengandung satu hara tanaman saja. Misalnya : urea hanya mengandung hara N, TSP hanya dipentingkan P saja (sebetulnya mengandung Ca).
  2. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung dua atau lebih dua hara tanaman. Contohnya: NPK, amophoska, Nitrophoska dan rustika.

Berdasarkan macam hara tanaman dibedakan :
  1. Pupuk makro ialah pupuk yang mengandung hanya hara makro saja : NPK, nitrophoska, gandasil.
  2. Pupuk mikro ialah pupuk yang hanya mengandung hara mikro saja misalnya: mikrovet, mikroplet, metalik.
  3. Campuran makro dan mikro misalnya pupuk gandasil, bayfolan, rustika. Sering juga ke dalam pupuk campur makro dan mikro ditambahkan juga zat pengatur tumbuh (hormon tumbuh).
 
 
Macam macam pupuk organik 
 
1.    PUPUK HIJAU
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
 
Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
  1. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
  2. Mencegah adanya erosi
  3. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
  4. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk inorganik
 
Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:
 
Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari
 
2.    PUPUK KOMPOS
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan, seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
 
3.    PUPUK KANDANG
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman. Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen. 
 
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.
 
4.    PUPUK SERESAH
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
  • Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan pengairan
  • Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan terbawa air
  • Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
  • Menjaga tekstur tanah tetap remah
  • Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
  • Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah dan sumber humus.
 
5.    PUPUK CAIR
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.
 
 
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan, air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.



PUPUK  ANORGANIK
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
1.    PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan.
2.    PUPUK MAJEMUK  : Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.

Agar praktis, pekebun biasanya memakai pupuk mejemuk. Umumnya di pasaran beredar pupuk dengan kandungan utama Nitrogen, fosfor, dan kalium dengan berbagai perbandingan. Besar kecilnya perbandingan itu dicantumkan di label kemasan. Tulisan 20;10;10 artinya kandungan nitrogen paling tinggi sehingga tepat digunakan untuk masa pertumbuhan.

Macam – macam pupuk organik

Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui berbagai jenis pupuk organik yang dapat menjadikan tanah menjadi subur. Diantara jenis pupuk organik antara lain:
1. Pupuk  hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang terdiri dari daun-daunan yang mudah membusuk dalam tanah.
Daun-daunan dapat langsung dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk hijau. Unsur hara yang terdapat pupuk hijau misalnya: N, P, K, dan unsur lainnya. Contoh pupuk hijau yang mudah didapat adalah sisa hasil pertanian. Sisa hasil pertanian banyak mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman. Pengembalian sisa tanaman diperlukan untuk mengembalikan unsur-unsur yang diambil tanaman unutk pertumbuhannya kembali lagi ke lahan pertanian. Upaya ini untuk menjaga kesuburan tanah.
Pengembalian sisa tanaman perlu memperhatikan agar proses peruraian bahan organik tidak mengganggu tanaman musim tanam berikutnya. Penanaman tanaman sebaiknya menunggu proses peruraian sempurna. Pada saat proses peruraian bahan organik jika terdapat tanaman bisa menyebabkan tanaman sakit. Perlu diperhatikan agar proses peruraian bahan organik tidak mengganggu kesehatan tanaman. Proses peruraian bahan organik tergantung jenis bahan/sisa tanaman.
2. Pupuk Kompos
Kompos adalah peruraian bahan organik oleh jasad renik (mikrobia). Pemberian kompos tidak hanya memperkaya unsur hara bagi tanamn, namun juga berperanan dalam memperbaiki struktur tanah, tata udara dan air dalam tanah, mengikat unsur hara dan memberikan makanan bagi jasad renik yang ada dalam tanah sehingga meningkatkan peran mikrobia dalam menjaga kesuburan tanah.
3. Pupuk kandang
Pupuk kandang merupakan pilihan pupuk organik yang bisa dimanfaatkan. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tersebut tergantung dari jenis ternak dan makanan ternak yang diberikan, air yang diminum, umur ternak, dll. Hindarkan pemakaian pupuk kandang yang masih baru, sebab pupuk kandang yang masih baru belum masak benar, dan suhunya masih tinggi.
4. Pupuk cair
Banyaknya kandungan unsur hara yang ada di dalam lahan pertanian yang ada di lahan saudara dapat dilihat secara sederhana dari  penampakan warna tanaman di lahan saudara. Misalnya ada tanaman yang kelihatan hijau sementara yang lainnya terlihat kekuningan. Tanaman hijau menggambarkan bahwa tanah tersebut mempunyai cukup unsur hara. Sedangkan tanaman yang berwarna kuning biasanya menunjukkan bahwa tanah tersebut tidak cukup mempunyai unsur hara.
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Kehidupan binatang di dalam tanah juga terpacu dengan penggunaan pupuk cair. Pupuk cair tersebut dapat dibuat dari kotoran hewan yang masih baru. Kotoran hewan yang dapat digunakan misalnya kotoran kambing, domba, kelinci atau ternak lainnya.
5. Pupuk daun
Pupuk daun akan menjadikan tanaman lebih baik dan sehat. Pemberian pupuk daun diberikan melalui pencampuran pupuk dengan tanah agar diserap melalui akar.
Banyak petani menanam tanaman yang lebih sehat dengan pemakaian pupuk. Pupuk memberi makan pada tanaman dalam bentuk hara untuk membuat tanaman lebih kuat. Biasanya pupuk dicampur dengan tanah dan di serap tanaman melalui perakaran. Pupuk daun masuk ke dalam tanaman melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut mulut daun (stomata). Lubang-lubang ini membuka dan menutup dan begitu kecil, sehingga kita tidak dapat melihatnya
Tanaman bernapas melalui lubang-lubang kecil tersebut. Lubang-lubang kecil tersebut juga digunakan tanaman untuk mengambil unsur hara dari udara. Mulut daun ini biasanya terbuka sepanjang malam sampai pagi hari, dan tertutup  pada tengah hari untuk menjaga kelembaban.
Mungkin kita sering menggunakan pupuk daun sebagai penambah unsur hara bagi tanaman agar tumbuh lebih sehat dan kuat dan tumbuh lebih cepat sehingga mampu melawan hama dan penyakit.
Pupuk daun biasanya dibuat dari bahan yang mengandung hara yang diperlukan tanaman seperti besi, belerang, nitrogen dan kalium. Pemberian hara tambahan ini pada tanaman akan membantunya tumbuh lebih kuat dan lebih sehat.
Pupuk daun dapat dibuat dari tanaman-tanamn lokal yang ada di sekitar kita yang mengandung unsur-unsur besi, belerang, nitrogen dan kalium. Tanaman tersebut misalnya sejenis Solanum nigrum/terung leuca.
6. Bokashi
Bokashi adalah salah satu cara untuk membuat pupuk organik yang juga mudah dilakukan. beberapa jenis bokashi antara lain :
  • Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk Kandang
  • Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Arang
  • Bokashi Pupuk Kandang Ditambah Tanah
  • Bokashi Ekspres (Sehari langsung jadi)

7. Pupuk KCl.
Pupuk KCL sebenarnya dapat dibuat sendiri dari rendaman sabut kelapa meski kandungan KCl-nya tidak sebesar kandungan pupuk KCL dari pabrik.

Pertanian Berkelanjutan Dengan Sistem Tumpang Sari Ramah Lingkungan


Pengelolaan usaha pertanian berkelanjutan yang masih dapat dikembangkan dan dipadukan dengan budidaya yang lain, seperti peternakan dan perkebunan sehingga sebuah usaha tani akan mempunyai pendapatan yang sifatnya berkesinambungan dari mulai pendapatan bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan sampai tahunan serta perencanaan pendapatan untuk jangka panjang serta penggunaan pupuk, pestisida maupun pemberantasan hama secara  organik/alami yang ramah lingkungan akan menyelamatkan air tanah/tanah dari pencemaranan bahan pestisida kimia/zat kimia lainnya dan juga untuk menjaga kesehatan manusia serta pemanasan global.

Menjadikan kegiatan pertanian sebuah usaha mandiri yang dapat menopang ekonomi keluarga merupakan idaman bagi semua petani, namun untuk menuju kesana diperlukan semangat juang, teknologi yang memadai, kreatifitas serta perencanaan yang matang dalam menentukan budidaya secara efektif dan tepat.
Kebutuhan ekonomi keluarga yang berlangsung terus – menerus setiap harinya harus dapat diimbangi dengan budidaya yang terencana dan mengarah pada keberlanjutan. Salah satu perencanaan budidaya secara sederhana yang cukup efektif adalah dengan sistem tumpang  sari yang ramah lingkungan.
Tumpang Sari Ramah Lingkungan merupakan salah satu teknik budidaya dengan beberapa jenis tanaman yang dikelola secara bersamaan dengan memperhitungkan masa panen tanaman tersebut. Pengertian ramah lingkungan disini, di samping mengurangi penggunaan bahan-bahan anorganik (pupuk kimia, pestisida) dan meningkatkan penggunaan bahan-bahan organik (Kompos, Bokashi, pupuk organik cair dll) serta dalam mengatasi/mengusir hama pun dengan cara alami, dengan pestisida alami, perasan air bawang putih untuk hama kutu putih ataupun dengan kecubung untuk hama pada padi dan tanaman hortikultura  serta buah jengkol untuk hama tikus, dsb. Juga berorientasi untuk menjaga keseimbangan antarkomponen ekosistem. Hal ini dilakukan untuk menjaga keragaman spesies (komoditas) serta menjamin kelestarian sumber daya pertanian, seperti lahan air, dan organisme-organisme yang hidup didalamnya yang bermanfaat bagi kestabilan ekosistem.
Tujuan dari teknik tersebut diantaranya :
  • Usaha pertanian mempunyai hasil panen yang berkesinambungan
  • Mencoba memaksimalkan pengolahan lahan
  • Mengefektifkan penanggulangan hama dan penyakit
  • Menghemat sarana produki pertanian
  • Menjaga konservasi air dan tanah dari pencemaran zat kimia
  • Mencegah pemanasan global (Global Warming)
  • Menjaga kesehatan manusia
Langkah awal untuk untuk budidaya tumpang sari adalah menentukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan, baik untuk jenis tanaman jangka pendek, atau jangka panjang. Sebagai gambaran, misalkan pada lahan yang dikelola akan dibudidayakan tanaman karet yang merupakan budidaya jangka panjang.
Hal ini akan lebih efektif jika diawali dengan pertanian hortikultura untuk budidaya jangka pendek, yaitu dengan budidaya cabai, sawi, tomat, labu, dan jenis sayuran lainnya atau palawija. Sampai tanaman karet kira-kira berumur 2,5 tahun, disela-selanya masih dapat dibudidayakan tanaman hortikultura.
Jenis tanaman hortikultura atau sayuran juga masih dapat dilakukan secara tumpang sari dalam pengelolaannya, yaitu dengan memperhitungkan masa panen tanaman tersebut. Misalnya sayuran yang berumur pendek seperti sawi, bayam, kangkung dapat dipadukan atau ditanam secara bersama-sama dengan tanaman sayuran jangka menengah seperti kubis, tomat dan cabai.
Menanam cabai, kubis dan sawi secara bersamaan dalam satu lahan dan satu balur merupakan salah satu contoh tumpang sari tanaman sayuran dengan alur masa panen yang berkesinambungan. Tanaman sawi akan habis masa panennya lebih awal antara 25-40 hari, setelah sawi habis maka tanaman kubis yang mempunyai masa panen antara umur 65-80 hari menjadi panen yang kedua. Sedang tanaman cabai yang masa panennya antara umur 3-6 bulan akan mengisi panen yang berikutnya. Dengan adanya pengelolaan yang tepat dalam satu lahan akan menghasilkan tanaman sayuran secara berturut-turut.
Gambaran di atas merupakan contoh kecil dalam pengelolaan usaha pertanian berkelanjutan yang masih dapat dikembangkan dan dipadukan dengan budidaya yang lain, seperti peternakan dan perkebunan sehingga sebuah usaha tani akan mempunyai pendapatan yang sifatnya berkesinambungan dari mulai pendapatan bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan sampai tahunan serta perencanaan pendapatan untuk jangka panjang.
Untuk perencanaan tersebut di atas sudah tentu perawatan atau pemeliharaannya dilakukan dengan cara alamiah atau organik, dengan tidak sama sekali menggunakan bahan-bahan kimia serta dalam pemanfaatan lahannya harus dihindarkan penebangan pohon alami secara besar-besaran/liar  atau bukan di lahan konservasi/hutan lindung serta tidak menimbulkan bahaya longsor ataupun pembukaan lahan tanpa tebas bakar. Karena hal ini untuk mencegah kerusakan dan terganggunya  konservasi atau vegetasi/habitat  alami.


Faktor faktor yang mempengaruhi pertanian. Dalam pertanian, banyak aspek terlibat. Ya, dengan demikian pertanian dapat dikatakan sebagai sebuah sistem. Suatu sistem terdiri atas berberapa subsistem yang saling berinteraksi dan bekerja bersama. Jika satu subsistem mengalami gangguan, maka akan memengaruhi sistem secara keseluruhan. Subsistem tersebut antara lain input yang terdiri atas kondisi alam seperti tanah dan air, serta manusia dan alat penunjangnya. Di setiap tempat, kedua faktor ini bisa berbagai tipe, akibatnya bentuk pertanian menjadi beragam. Ada yang berupa sawah irigasi, sawah tadah hujan, perkebunan, dan lain sebagainya.
Mengenali Faktor yang Memengaruhi Pertanian
Melihat kenyataan bahwa pertanian merupakan salah satu Bentuk pengolahan sumber daya alam, sehingga tidak dimungkiri lagi kalau alamlah yang menjadi faktor utama dalam keberadaan lahan pertanian pada umumnya. Nah, berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi pertanian serta peranannya.
a. Faktor Alami
Apabila kamu mampu membedakan berbagai Bentuk perwujudan penggunaan lahan di bidang pertanian, setidaknya kamu akan menemukan faktor alami yang memengaruhi perbedaan tersebut.
1) Iklim
Iklim mempunyai beberapa unsur atau parameter, yang tentunya juga bisa diukur. Lihat saja sawah tadah hujan yang tergantung dari ada tidaknya hujan, dalam arti yang luas yaitu ketersediaan air. Ya, seperti inilah peranan unsure iklim. Kamu telah belajar beberapa unsur iklim, sekarang cobalah temukan unsur iklim yang memengaruhi pertanian, jelaskan pula bagaimana peranannya. Kamu bisa menjawabnya dengan melakukan wawancara terhadap petani. Berikut ini salah satu contoh klasifikasi ketersediaan air berdasarkan zona agroklimat menurut Oldeman.
Zona Agroklimat Menurut Oldeman (1975)
2) Tanah
Tanah merupakan faktor penting dalam pertanian, karena tanah sampai saat ini merupakan media utama yang digunakan untuk media pertanian. Meskipun akhir-akhir ini berkembang pertanian tanpa menggunakan media tanah, perkembangan itu juga layak kamu ikuti, siapa tahu bermanfaat bagimu. Komponen tanah yang dipertimbangkan terutama kesuburan tanah, tetapi kita harus ingat bahwa kesuburan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyangkut sifat kimia, fisik, dan biologi tanah.
Masih ingat bukan apa saja sifat-sifat kimia, fisik, dan biologi tanah? Beberapa sifat kimia di antaranya kadar N (nitrogen), P (fosfor), dan K (potasium). Fungsi nitrogen dalam tanah terutama untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan pembentukan protein. Fosfor membantu dalam pembentukan sel, bunga, buah, dan biji, mempercepat pematangan, memperkuat batang dan ketahanan terhadap penyakit. Sementara potassium mempercepat akar. Berikut ini klasifikasi kadar N, P, dan K untuk pertumbuhan tanaman.
Klasifikasi N, P, dan K untuk Pertumbuhan Tanaman
Sementara itu, sifat fisik tanah yang banyak dipertimbangkan, yaitu drainase tanah, tekstur tanah, serta kedalaman efektif tanah. Drainase menggambarkan sifat kecepatan perpindahan air dari suatu bidang. Tekstur tanah menunjukkan ukuran butir tanah. Sifat tekstur berpengaruh pada kemudahan pertumbuhan akar tanaman dan pengolahannya.
Nah, bagaimana menilai tekstur tanah pun pernah kamu praktikkan di kelas X. Adapun kedalaman efektif menunjukkan kedalaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman, yaitu lapisan yang masih bisa ditembus oleh akar tanaman. Lalu bagaimanakah karakteristik faktor-faktor tersebut yang mendukung terhadap pertanian? Cermati tabel-tabel berikut ini.
Klasifikasi dan Kriteria Tekstur Tanah untuk Pertumbuhan Tanaman
Klasifikasi dan Kriteria Drainase Tanah untuk Pertumbuhan Tanaman

Klasifikasi dan Kriteria Kedalaman Tanah Efektif untuk Pertumbuhan Tanaman

3) Kondisi Medan
Kondisi medan di sini berbeda dengan tanah. Menurut van Zuidam, medan adalah suatu bidang lahan yang berhubungan dengan sifat-sifat fisik permukaan dan dekat permukaan yang kompleks dan penting bagi manusia. Jadi, kondisi medan lebih memandang bagaimana konfigursi permukaan Bumi yang ditentukan oleh kemiringan lereng, ada tidaknya singkapan batuan, serta keadaan batuan atau bahan kasar di permukaan Bumi.
Bahan kasar tersebut seperti kerikil, kerakal, dan batuan biasa. Menurutmu mengapa hal ini perlu dipertimbangkan? Bisakah kamu bayangkan seorang petani harus membajak sawah pada lokasi yang masih terdapat banyak batuan? Pasti akan sangat sulit dalam pengolahan lahannya bukan? Tidak hanya itu, bahkan factor persebaran bahan kasar ini juga menentukan pertumbuhan tanaman.
Selain itu, medan memengaruhi kondisi kestabilan lahan untuk bangunan. Meskipun kestabilan lahan tidak banyak berperan dalam memengaruhi keberadaan lokasi pertanian, namun perlu juga dipertimbangkan karena menyangkut kelangsungan lahan pertanian itu sendiri. Berikut ini criteria dan klasifikasi medan yang bisa digunakan sebagai pedoman penilaian kelayakan lahan untuk pertanian.
Klasifikasi Medan Berdasarkan Kemiringan Lereng, Persentase Bahan Kasar, dan Singkapan Batuan
b. Faktor Ekonomis dan Manusia
Bagaimana faktor ini memengaruhi pertanian? Pertanian dapat dikatakan sebagai proses produksi. Suatu proses produksi akan mempertimbangkan keuntungan secara ekonomi termasuk manusia sebagai salah satu modal dalam pengelolaan pertanian.
1) Manusia
Manusia sebagai tenaga pengelola lahan dibutuhkan dalam pertanian. Di beberapa tempat yang tersedia tenaga kerja yang melimpah, maka pertanian cenderung menggunakan tenaga manusia lebih banyak. Selain itu, keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja juga berpengaruh terhadap hasil pertanian.
2) Modal
Ketersediaan modal memengaruhi beberapa bagian dalam sistem pertanian. Pengaruhnya sering bisa dilihat dari hasil pertanian. Petani dengan modal yang terbatas, mempunyai keterbatasan dalam pengelolaan lahan, seperti penggunaan mesin, pemupukan dan lain sebagainya. Berbeda dengan petani yang mempunyai modal cukup. Sekarang coba kamu temukan bentuk lain pengaruh modal terhadap sistem pertanian.
3) Teknologi
Teknologi bisa membantu mengolah lahan menjadi lebih produktif. Beberapa bentuk teknologi antara lain irigasi dan penggunaan mesin. Menggunakan bantuan keduanya, hasil panen bisa meningkat. Selain itu, dengan teknologi petani juga bisa mengatasi berbagai keterbatasan lahan. Kemajuan teknologi mendorong penemuan yang terkait dengan dunia pertanian, seperti pengembangan akuakultur, pengembangan pupuk, dan penanggulangan penyakit.
4) Permintaan Pasar
Permintaan pasar menjadi faktor yang memengaruhi pertanian secara komersial. Ketika permintaan naik, maka petani akan berusaha untuk memenuhi target pemintaan pasar. Sebaliknya ketika permintaan menurun, kegiatan pertanian tidak menunjukkan geliat yang berarti.
5) Pemerintah
Pemerintah memberikan pengaruh pada pertanian dengan kebijakan dan bantuan yang diberikan kepada petani, seperti subsidi pupuk, bantuan pengembangan sarana irigasi, pembangunan waduk, pelatihan pengembangan pertanian, dan sebagainya.
Sekarang kamu sudah mengetahui apa yang memengaruhi berkembang tidaknya suatu pertanian. Jadi, bisakah kamu bayangkan bagaimana lokasi pertanian yang ideal? Yang perlu kamu pertimbangkan jika akan mengembangkan lahan menjadi lahan pertanian adalah tanaman apa yang hendak kamu tanam di lahan tersebut dan apakah tanaman itu cocok dengan kondisi lahan. Nah, berikut ini kamu akan belajar bagaimana menilai lahan untuk pertanian.

Apa yang dimaksud program panca usaha tani

panca usaha tani adalah, 5 usaha petani agar mendapatkan hasil yang maksimal atau mendapatkan hasil yang berkualitas
Panca usaha tani terdiri dari:

1. penggunaan bibit unggul
Benih unggul merupakan benih yang telah di pilih dan di pilah agar menghasilkan kualitas yang baik dan tahan hama penyakit dan gangguan lainnya. Penggunaan bibit unggul merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi.

2. Pengolahan tanah yang baik
Tanah yang baik adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara secara lengkap. Selain harus mengandung zat organik dan anorganik, air dan udara, yang tidak kalah penting adalah pengolahan tanah yang bertujuan memperbaiki struktur tanah. Tanah yang gembur akibat pengolahan memiliki rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan air dan udara. Kondisi ini juga menguntungkan bagi mikro organisme tanah yang berperan dalam proses dekomposisi mineral dan zat organik tanah.

3. Penumpukan yang tepat
Pemupukan bertujuan untuk menggantikan hara yang hilang terbawa panen, volatilisasi, pencucian, fiksasi, dan sebagainya.Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan daya saing usaha tani produk pertanian serta sejalan dengan berbagai isu lingkungan dan pertanian berkelanjutan yang berbasis sumber daya, makin mendorong perlunya rekomendasi teknologi spesifik lokasi,terutama pupuk.

4. Pengendalian hama/penyakit
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanis, lingkungan atau ekologi, dan kimiawi.

5. Pengairan atau irigasi
irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasitambak. Rismunandar (1993) menjelaskan bahwa yang disebut irigasi merupakan usaha pengendalian, penyaluran dan pembagian air yang benar–benar diatur oleh manusia danair benar–benar tunduk kepada manusia.Manfaat irigasi air tanah sebagai sumber air pertanian bagi petani pemakai air tanah, bagaimana mekanisme dan kontribusi pembayaran irigasi airtanah oleh petani pemakaiairtanah.

Ilmu Pertanian Umum

Secara etimologi Pertanian, berasal dari kata AGRICULTURE, dimana AGER artinya lahan atau tanah dan CULTURA artinya memelihara atau menggarap. Menurut A.T. Mosher, Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang dilandasi oleh proses pertumbuhan tanaman dan hewan.
Ilmu Pertanian adalah suatu ilmu yang mencoba mengkaji dan menelaah usaha manusia dengan mengorganisasikan SDA, manusia dan lingkungan secara lebih berdaya guna dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Lingkungan adalah suatu system kompleks yang berda di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Pertanian dalam arti sempit adalah sebagai pertanian rakyat, yaitu usaha pertanian keluarga, dimana produksi bahan makanan utama seperti beras, palawija dan tanaman hortikultura. Sedangkan pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN
Perkembangan masyarakat primitive –> Ketersediaan bahan pangan yang cukup –> Penduduk sangat kuran sedangkan bahan pangan melimpah –> Pemungutan, mengumpul atau berburu.
  1. Sumber pangan yang melimpah –> Sifanya sementara dan semakin berkurang
  2. Populasi manusia –> Semakin bertambah
Kedua hal tersebut di atas merupakan suatu masalah, yaitu bagaimana sumber-sumber pangan tetap tersedia untuk memnuhi kebutuhan manusia. Untuk mengatasi masalah tersebut dimulailah kegiatan pertanian dalam bentuk usahatani dengan cara mengembangkan tanaman dan hewan.
Keseluruhan proses di atas tersebut, Perkembangan Pertanian yang terdiri dari beberapa sistem pertanian.
Sistem pertanian Nomaden (berpindah)
  • Mengumpul
  • Berburu
Sistem pertanian ladang (Shifting Cultivation)
  • Tebas bakar
  • Tanam sebagian
  • Tanam Bergilir
Sistem pertanian menetap (Settled Agricultural)
  • Bahan makanan
  • Perkebunan
  • Perdagangan/Industri
  • Mekanisasi
  • Bioteknologi
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
Pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan dimana para petani mengatur dan menggiatkan pertumbuhan tanaman dan hewan itu di dalam usahataninya.
Unsur-unsur pertanian adalah :
  1. Proses Produksi
  2. Petani
  3. Usahatani
  4. Usahatani sebagai perusahaan
Proses Produksi adalah suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi. Tanaman adalah pabrik pertanian primer dan ternak (hewan) adalah pabrik pertanian sekunder. Pertanian timbul saaat manusia mulai mengendalikan dan mengatur pertumbuhan tanaman dan hewan.
Petani adalah orang yang mengendalikan pertumbuhan tanaamn dan hewan untuk memperoleh keuntungan dan orang yang terlibat langsung dalam proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani berperan sebagai Manager (pengelola) dan Cultivator (jurutani), keterampilan tangan, otot dan mata.
Pengambilan  Keputusan Petani melalui 3 tahap, yaitu :
  1. Menemukan data, keterangan untuk pengambilan keputusan (Intelegence activity) atau pengkajian
  2. Mengetahui pilihan berbuat dari ragam pilihan yang ada (Design activity)
  3. Memilih diantara alternative (Choice alternative)
Ciri-ciri Petani :
  1. Petani berbeda satu dengan yang lain
  2. Hidup dibawah kesanggupan mereka
  3. Enggan mencoba metode baru yang dianjurkan
  4. Menghargai persetujuan keluarga dan masyarakat sekitarnya
  5. Petani progressif, percaya pada diri sendiri
  6. Tidak senang didesak dan diberi instruksi tentang apa yang mereka harus lakukan .
Petani Kecil, merupakan golongan terbesar dalam kelompok petani di dunia dengan cirri-ciri :
  1. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk local yang meningkat
  2. Mempunyai sumber daya yang terbatas sehingga menciptakan tingkat kehidupan yang rendah
  3. Bergantung seluruhnya atau sebagian kepada produksi yang subsisten
  4. Kurang memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan lainnya.
Di Indonesia batasan petani kecil :
  1. Petani yang pendapatannya rendah, yaitu kurang dari setara 240 Kg beras per kapita per tahun
  2. Petani yang memiliki lahan sempit, yaitu <0,25 Ha lahan sawah di Jawa, atau <o,5 Ha di luar Jawa
  3. Petani yang kekurangan modal dan memiliki tabungan terbatas
  4. Petani yang memiliki pengetahuan terbatas dan kurang dinamik
  5.  

Unsur-Unsur Pertanian

Unsur-unsur pertanian adalah unsur-unsur yang membentuk sistem pertanian. Unsur-unsur ini dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang terdiri dari
  1. Proses produksi
  2. Petani atau pengusaha
  3. Usaha tani (farm)
  4. Perusahaan usahatani (farm bussiness)
Proses produksi
Tanaman merupakan pabrik pertanian yang primer (pokok) karena tanaman mampu merubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Tanaman mengambil air (H2O) dari dalam tanah melalui akar dan CO2 dari udara melalui daun dan dengan bantuan cahaya matahari terjadilah proses fotosintesis yang menghasilakn bahan organik berupa fotosintat ayng kemudian selanjutnya diubah menjadi bahan organik komplek seperti biji, serat, minyak, kayu, dan lain-lain

Pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Artinya baik buruknya penampilan tanamandipengaruhi oleh sifat bawaan atau hereditas dan kesesuaiannya dengan lingkungan tumbuh. Keduanya saling menunjang bibit yang baik belum tentu tumbuh dengan baik pada lingkungan yang tidak baik. Sebaliknya lingkunganyang baik belum tentu memberikan dukungan produksi yang tinggi bila tanaman yang ditanam adalah bibit yang kurang baik dan tidak bermutu.

Ternak dan ikan merupakan pabrik sekunder karena ternak dan ikan tidak memproduksi sendiri bahan makanannya melainkan menngambil dari tumbuhan (bahan organik). Oleh karena ternak dan ikan mengambil bahan organik dari tumbuhan dirubah menjadi bahan organik yang lain sebagai produk baru yang dihasilkan seperti daging, susu, telur, kulit, wool, dan lain-lain yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
 
Implikasi proses produksi bagi pembangunan pertanian
Sifat-sifat proses produksi biologi dalam pertanian mempunyai banyak implikasi bagi pembangunan pertanian itu sendiri, antara lain : 

Pertanian memerlukan tempat yang tersebar luas
Sumber energi bagi pertumbuhan tanaman adalah sinar matahari. Oleh sebab itu pertanian tidak dapat dikonsentrasikan pada satu tempat seperti pabrik yang sumber energinya daopat disediakan dalam bentuk yang lain. Pertanian memerlukan tempat yang luas di permukaan bumi sehingga implikasinya adalah :
  1. Produksi per satuan luas harus diusahakan sebesar-besarnya
  2. Diperlukan jaringan transportasi yang tersebar untuk mengangkut hasil dan penyediaan sarana produksi
  3. Lingkungan hidup petani tidak dapat dikonsentrasikan dalam satu tempat seperti kota, tetapi tersebar dalam satuan-satuan yang kecil
Jenis usahatani dan potensi produksi pertanian berbeda dari satu tempat ke tempat lain
Jenis usahatani serta potensinya tergantung pada faktor lingkungan yaitu iklim dan sifat tanah. Faktor iklim berupa curah hujan, distribusi hujan, suhu , dan penyinaran. Sedangkan faktor sifat tanah berupa sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Iklim belum bisa dikuasai oleh manusia kecuali irigasi. Oleh karena itu jenis usahatani sangat bervariasi disesuaikan dengan keadaan dan irama perubahan iklim. Sifat fisik tanah yang meliputi topografi, drainase, kedalaman, permeabilitas, tekstur, dan struktur tanah sampai batas-batas tertentu telah dapat dikuasai oleh manusia. Oleh karena itu jenis usahatani dan penguasaannya harus disesuaikan dengan faktor-faktor tersebut.

Sifat kimia dan biologi tanah seperti kemasaman (pH), kandungan unsur hara, dan kandungan mikroorganisme relatif lebih mudah dikuasai. Perbaikan sifat kimia dan biologi tanah dapat diatasi dengan cara penambahan pupuk, pengapuran, penambahan bahan organik, dan penggunaan jasad mikro. Tetapi sifat kimia bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, mungkin dari jarak dekat sehingga memerlukanpengeta huan yang agak detail mengenai keadaannya.

Faktor iklim dan sifat tanah secara keseluruhan sangat menentukan potensi produksi suatu tanaman. Implikasi faktor-faktor tersebut bagi pengembangan pertanian adalah :
  1. Pengembangan usahatani haruslah didasarkan atas faktor-faktor tersebut
  2. Kegiatan-kegiatan produksi dan jumlah serta jenis input yang diperlukan disesuaikan dengan keadaan setempat faktor-faktor tersebut
Kegiatan dan produksi pertanian bersifat musiman
Proses produksi di pabrik dilakukan dalam keadaan yang dapat diatur dimana setiap operasi dapat dilakukan setiap waktu sesuai dengan yang dikehendaki. Proses produksi pertanian dalam sisi lain juga dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor-faktor biotik lainnya seperti musim dan serangan hama penyakit yang berbeda dari waaktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain. Pelaksanaan pekerjaan tertentu misalnya membajak dan menanam hanya dapat dilakukan jika keadaan iklim dan tanah memungkinkan.

Tanaman pertanian mempunyai pola pertumbuhan musiman mulai dari saat tanam hingga panen. Hanya pada waktu-waktu tertentu tenaga manusia diperlukan. Diluar kegiatan pertanian tidak ada kegiatan lain kecuali menunggu masa panen. Keadaan tersebut mengaharuskan :
  1. Usaha pertanian didiverensiasikan agar penggunaan tenaga kerja lebih tersebar menurut waktu misalnya dengan sistem tanam tumpang sari beda umur, pemeliharaan ternak dan ikan, dan lain-lain
  2. Petani dan buruh perlu mempunyai ketrampilan yang agak luas agar dapat melakukan diversifikasi usahatani
Suatu perubahan dalam suatu tindakan memerlukan perubahan dalam hal lain
Penambahan pupuk dioerlukan untuk meningkatkan produksi. Tetapi hal ini hanya dapat terjadi jika varietas yang digunakan dirubah dengan varietas yang respon terhadap pemupukan. Dalam hal ini peranan pemuliaan tanaman menjadi sangat penting karena melalui pemuliaan tanaman dengan berbagai metodenya akan dihasilakn varietas unggul baru yang respon terhadap pemupukan, sehingga peningkatan produksi tanaman melalui pemupukan akan mudah diwujudkan.
Pertanian modern selalu berubah

Pertanian modern adalah pertanian yang berubah sesuai dengan kebutuhan manusia. Perubahan tersebut baik dalam volume produksi maupun jenis produksi. Penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam pertanian memungkinkan tercapainya volume dan jenis produksi yang disesuaikan dengan kebutuhan. Ciri pertanian modern adalah pertanian progresif, petani selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah mereka dapatkan, mereka terus mencari penemuan-penemuan baru yang lebih baik dari sebelumya, sehingga akan terus terjadi perubahan
Petani
 
Perbedaan utama antar tumbuh-tumbuhan dan binatang liar dengan pertanian adalah adanya manusia. Tidak pernah ada manusia apabila sinar matahari tidak menerpa permukaan bumi. Manusia berusaha mngatur atau mengusahakan tumbuh-tumbuhan dan hewan serta mneggunkan hasilnya. Mereka mengubah tempat tumbuh-tumbuhan dan hewan serta lingkungannya agar dapat memenuhi kebutuhan manusia. Manusia seperti ini disebut petani atau pengusaha pertanian. Atau dengan kata lain petani adalah orang atau sekelompokorang yang m,engusahakan atau mengatur tanaman dan hewan beserta lingkungannya agar terjadi pertumbuhan dan mengambil hasilnya. Dalam kegiatan usahatani, petanimerangkap dua peranan sebagai penggarap dan manager. Peranan petani dalam usahatani adalah sebagai berikut :

Petani sebagai penggarap
Peran pertama petania adalah memelihara tanaman dan hewan agar mendapatkan hasil yang diperlukan. Kegiatan tersebut meliputi membuat persemaian, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, penyiangan gulam, pengairan,pengendalian hama penyakit, serta memanen hasilnya. Sedangkan untuk kegiatan peternakan antara lain pembuatan kandang, pemberian makan, pembiakan, dan lain-lain.

Petani sebagai manajer
Paranan lain seorang petani dalam usaha tani adalah sebagai manajer atau pengelola.ketrampilan sebagai penggarap umumnya adalah ketrampilan otot, tangan, dan mata. Ketrampilan sebagai manajer dalam menjalankan usahanya menyangkut kegiatan otak yang didorong oleh keinginan dalam pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif yang ada.

Keputusan yang harus diambil oleh petani mencakup pemilihan varietas yang akan ditanam, penggunaan pupuk atau tidak, memilih jenis ternak yang akan dipelihara, menentukan pembagian tenaga kerja yang tersedia terutama pada saat berbagai kegiatan dilakukan pada waktu yang sama.

Dengan makin majunya pertanian, petani dalam melaksanakan kegiatan pertanian harus lebih memusatkan pada aspek pembelian dan penjualan. Oleh karena itu dia harus memutuskan :
  1. Apakah akan membeli benih unggul, pestisida, maupun alat-alat baru
  2. Apakah akan dipergunakan tenaga kerja tambahan dalam usaha taninya
  3. Berapa banyak hasil pertanian yang akan dijual, kapan dijualnya, dan kepada siapa hasil tersebut akan dijual
Tugas petani sebagai manajer menjadilebih sulit dengan sanya perbedaan-perbedaab yang cukup besar misalnya keadaan tanah yang berbeda di berbagai tempat. Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan respon tanaman sehingga dapat mempengaruhi harga input dan hasil pertanian. Hal ini menyebabkan sulitnya dibat satu macam paket bagi semua petani.

Oleh karena itu penting bagi pembngunan pertanian untuk mengembangkan kemampuan yang ada , membuat usaha taninya lebih produktif dan mampu meningkatkan margin antara biaya dan penerimaan dari usahataninya.

Petani sebagai manusia
Seorang petani bukan hanya sebagai penggarap dan manajer. Dia adalah manusia yang merupakan anggota keompok manusia yaitu keluarga, tetangga, dan masyarakat. Keadaan petani sebagai perorangan banyak ditentukan oleh keanggotaannya di dalam kelompok tadi. Sebagai manusia biasa petani juga mempunyai kemampuan bekerj, belajar, berfikir kreatif dan imajinatif, serta mempunayi cita-cita sehingga sangat mempengaruhi perannya sebagai penggarap maupun manajer.

Dalam kehidupannya, petani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Sebagai perseorangan petani berbeda satu sama lain
Petani umunya bekerja keras,. Meraka belajar dari tahun ke tahun dan jarang mengembangkan metode baru. Pada umumnya mereka menggunakan cara-cara yang biasa dipakai oleh orang tua mereka dan sesekali meniru sesuatu yang baru dari tetangganya. Mereka mengharapkan sedikit perubahan dalam kehidupannya atau sekedar terhindar dari kelaparan, sakit,dan kematian anak-anaknya serta dapat mempertahankan tanah yang dimiliki atau memperluasnya.

Sementara itu terdapat beberapa petani yang secara aktif mencari metode-metoe baru mengenai penanaman supaya hasil yang diperoleh meningkat. Di samping itu terdapat juga petani-petani yang tampaknya tidak dapat bertahan. Mereka membiarkan rumput-rumput tumbuh merajalela dan ternak berkeliaran. Mereka terjerumus semakin dalam ke jurang hutang, sehingga kehilangan harapan dan tidak menutup kemungkinan tanahnya pun akan hilang.

Petani hidup di bawah kemampuan
Sebenarnya petani dapat belajar dan menambah pengetahuan lebih banyak jika mereka ada kesempatan dan dorongan. Mereka dapat mencoba lebih banyak cara-cara lain daripada yang mereka pergunakan. Umumnya petani hidup menurut kebiasaan. Mereka mengenal suatu cara dan mempelajarinya secara terus-menerus.

Ada tiga macam kebiasaan mental petani yang penting bagi perkembangan pembangunan pertanian, yaitu :
Kebiasaan mengukur, yaitu berfikir dalam mengukur penggunaan sarana produksi yang akan dipergunakan termauk juga jumlah benda-benda. Dengan kebiasaan itu janganlah puas dengan menyatakan penen baik atau hasil cukup, tetapi seharusnya dalam jumlah kilogram atau to per hektar.
Kebiasaan bertanya, biasanya dilakukan dengan pertanyaan “Mengapa tanaman ini lebih baik dari tanaman itu?Kenapa hasil disini lebih baik dari hasil yang disana?”

Kebiasaan melihat atau mencari alternatif. Melihat dan mencari alternatif dari cara yang sudah dikenal dan dilakukan terhadap cara baru yang lebih baik.

Banyak kebiasaan yang menadi pengganggu dan penghambat dalam penerapan metode-metode baru. Kebiasaan tersebut dapat menyebabkan kesukaran dalam mempelajari cara-cara baru dari suatu pekerjaan, sehingga akan menghambat penerapan metode-metode baru yang lebih baik. Orang menganggap kebiasaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan merasa mengkhianati dirinya sendiri jika mengubah kebiasaan itu dengan cara baru yang disarankan orang lain.

Kebiasaan tersebut seperti rendahnya kemampuan dalam fisik. Apakah akan merupakan hal yang beguna atau suatu yang merugikan tergantung dari masalah yang dihadapi. Dalam pertanian, kebiasaan merupakan hal yang brguna dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah dipelajari tetapi dapat juga merupakan penghambat dalam mempelajari teknologi baru.

Oleh karena itu petni sebagai manusia sesungguhnya hidup jauh di bawah kemampuan. Maka tujuan pembangunan pertanian adalah membantu petania sedemikian rupa sehingga mereka dapat menggunakan kemampuan sebaik-baiknya.

Petani merupakan sekelompok konklusi
Tidaklah benar bahwa petani mengusahakan usahatani untuk mendapatkan bagiannya dan keluarganya, barang-barang atau kepuasan pribadi

Sangat sedikit petani mempunyai dorongan sentimentil bahwa menggarap tanah hanaya untuk memenuhi kebutuhannya. Beberapa petani mencintai tanahnya tetapi mereka mengharapkan lebih daripada hanya kesenangan untuk melakukan hobinya. Apa yang mereka inginkan adalah makanan dan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Selanjutnya mereka ingin mersa bangga dan puas bahwa telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Dan bahkan lebih baik berhasil dari tetangganya. Mereka akan merasa lebih puas apabila hasil pekerjaannya diketahui oleh anggota-anggota lain dan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Tidaklah benar bahwa petani demikian sadarnya akan ketidaktentraman cuaca dan harga sehingga mereka mencoba dengan metode baru kecuali jika mereka yakin metode trsebut akan berhasil.

Banyaknya kekolotan dari petani itu sebenarnya merupakan kecerdikan. Mereka terlalu cerdik untuk mengambil resiko, terutama jika mereka hanya memiliki sejumlah uag simpanan yang sedikit, memiliki tanah yang sempit, dan hidup dekat dengan batas minimum. Untuk mengatasi kekolotan itu maka metode baru atau teknologi yang diajarkan / diapakai haruslah memeberikan harapan kenaikan penerimaan yang cukup besar.

Tidaklah benar bahwa petani pada umumnya memberikan nilai yang tinggi terhadap kemauan baik dalam persetujuan keluarga maupun tetangga. Uang bukanlah segala-galanya. Persahabatan dan persetujuan masyarakat penting bagi kita pada umunya. Kita tidak ingin dicemooh orang dan tidak ingin diasingkan dari pergaulan. Petani-petani memiliki perasaan tersebut. Sebagian tugas pengembangan pertanian adalah mengusahakan agar mengubah pandangan sosial dan meghormati orang-orang yang menunjukkan produktivitas tinggi dengan mengubah cara-cara usahataninya meskipun banyak menghadapi cobaan yang mengandung resiko.

Tidaklah benar bahwa petani-petani yang palingmaju adalah petani yang paling yakin akan penilaiannya dan yang merasa kurang memerlukan persetujuan dari orang lain
Petani-petani demikian tidak begitu khawatir akan cemoohan orang karena mereka yakin meskipun memebuat kesalahan, kesalahan tersebut dapat diperbaiki dan berhasil pada suatu waktu nanti. Orang demikian itu adalah pioner, dan merupakan inovator dalam masyarakat. Meskipun mereka kurang menghargai persetujuan atau pemufakatan dari kerabatnya, mereka bukanlah tidak menyadari akan hal itu. Mereka bersikap demikian karena mereka yakim bahwa pada akhirnya akan berhasil mendapatkan persetujuan itu.

Tidaklah benar bahwa petani tidak suka didesak-desak dan diinstruksikan untuk melakukan sesuatu
Semua petani kita tidak suka diperlakukan secara tidak manusiawi. Petani lebih menghargai diperalkukan sebagai manusia, sebagai seorang yang cerdas dan bertanggung jawab. Mereka akan menerima suatu pertolongan atau nasehat dari orang lain jika hal itu tidak melanggar harga diri dan integritas mereka sebagai manusia.

Pengaruh keluarga
Telah dikemukakan di atas bahwa petani sebagai penggarap dan manajer yang mengambil keputusan tentang apa yang akan ditanam. Mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa keputusan dinuat oleh keluarga petani karena berbagai macam kegiatan usahatani dilakukan oleh keluarga sehingga berbagai pekerjan dibagi antara keluarga. Pekerjaan yang dilakukan berbeda-beda menurut adat atau kebiasaan suatu tempat. Di dalam suatu daerah pria menanam tanaman, sedangkan di daerah lain pekerjaan ini dilakukan oleh wanita. Kadang-kadang pria yang membawa barang ke pasar sedangkan di tempat lain pekerjaan ini dilakukan oleh wanita. Pada kebanyakan masyarakat dewsa pria yang melakukan pekerjaan di sawah, sedangkan kaum wanitanya mengatur anggaran belanja. Dalam keadaan demikian itu wanita memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan berapa besarnya biaya yang akan dikelurkan untuk pupuk, obat-obatan, dan alat kerja.

Anak laki-laki mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap bapaknya. Oarng muda lebih cenderung tertarik pada ide baru atau cara baru. Sementara itu kasih sayang orang tua terhadap keluarganya menyebabkan mereka berhasrat agar keluarganya dapat mengenyam kehidupan yang lebih baik.sekarang berjuta-juta orang tua di pedesaan menginginkan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anaknya dan bersedia bekerja keras serta menerapkan teknologi baru untuk menginkan hal tersebut. Mereka juga mneginginkan fasilitas kesehatan yang baik bagi anak-anaki keluarganya. Demikian juga perusahaan dan produk-produk baru seperti sepeda, sepeda motor, mobil, bahkan alat-alt kosmetik merupakan perangsang bagi keluarga petani untuk meningkatkan produksinya agar dapat meningkatkan kemampuan (daya beli) mereka.

Kebanyakan keputusan tentang pertanian masih dinuat petani sebagai perorangan. Tetapi ia membuat keputusan-keputusan tersebut dalam rangka meemnuhi hasrat untuk memberikan sesuatu yang lebih baik bagi keluarganya. Oleh karen itu mereka tergantung pada hasil yang didapat dari usaha taninya. Anggota keluarganya mungkin memberikan tekanan kepada petani dalam mengambil keputusan ini. Di pihak lain hasrat petan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya merupakan dorongan yang erfektif dalam banyak hal untuk meningkatkan produktivitas usahataninya.