Senin, 07 Oktober 2013

tugas kuliah d2 Perpustakaan

            
Resume modul 6.

Dalam  upaya menentukan suatu subjek yang terkandung dalam buku, maka perlu dilakukan penelahaan terlebih dahulu terhadap isi buku tersebut. Hal ini bias dilakukan melalaui sumber informasi berikut ini:
  1. halaman judul buku
  2. daftar buku
  3. daftar isi
  4. jaket buku
  5. kata pengantar atau pendahuluan
  6. isi buku
  7. daftar pustaka atau bibliografi
  8. sumber lain
  9. konsultasi pakar


Apabila subjek sebuah buku sudah diketahui berdasarkan analisis subjek , langkah selanjutnya adalah menentukan notasi klasifikasinya berdasarkan bagan klasifikasi, dalam hal ini adalah bagan klasifikasi DDC. Dalam menetukan  notasi klasifikasi sebuah buku ada berapa pendekatan yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan pendekatan langsung ke bagan klasifikasi atau melalui penelusuran indeks.
Dalam penentuan notasi mungkin perlu dipertimbangkan apakah selain notasi dasar diperlukan juga penggunaan notasi-notasi tambahan, misalnya dalam bentuk penyajian, penambahan wilayah, dan sebagainya dengan menggunakan table tambahan yang disediakan dalam sistem klasifikasi DDC. Untuk itu materi ini akan dijelaskan dalam pembahasan berikutnya.
Bagan klasifikasi dari Melvil Dewey selain menyediakan notasi siap pakai, tersedia juga fasilitas untuk mengadakan pembentukan notasi. Untuk itu DDC mempunyai 6 tabel tambahan ( Auxiliary Tables ) yang terdiri dari:
  1. Tabel Subdivisi standar ( standar Subdivision )
  2. Tabel wilayah ( Areas )
  3. Tabel Subdivisi sastra ( subdivision of individual literatures )
  4. Tabel Subdivisi bahasa (subdivision of individual languages )
  5. Tabel ras, etnik, kebangsaan ( Racing, Ethnic, National groups )
  6. Tabel Bahasa (languages )
Penggunaan tabel ini tidak pernah berdiri sendiri, melainkan harus bersama-sama dengan bagan klasifikasi ( Schedules ), yaitu digabung dengan notasi dasar subjek.
Disamping penggabungan tabel-tabel tambahan, dimungkinkan pula melakukan penggabungan notasi dasar.
Resume modul 7 .
         
            Dalam menentukan tajuk subjek pengatalog diharapkan dapat bekerja secara taat asas upaya dengan kandungan informasi yang sama diperoleh tajuk subjek yang sama pula. Untuk itu pengetalog perlu berpegang pada urutan kata-kata ( sintaksis ) yang digunakan dalam penentuan tajuk subjek.
            Urutan kombinasi untuk disiplin ( subjek dasar ), fenomena dan bentuk adalah urutan kombinasi yang umum dan bisa digunakan sebagai pedoman baik untuk penentuan notasi klasifikasi maupun untuk penentuan tajuk subjek.
            Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tajuk subjek, yaitu sebagai berikut.
  1. Untuk memenuhi keperluan membaca
  2. Penggunaan istilah yang biasa digunakan
  3. Satu istilah untuk semua
  4.  Penggunaan istilah yang spesifik
  5. Jumlah dalam tajuk subjek untuk setiap buku
  6. Penggunaan penunjukan

Jika dilihat dari tata bahasanya, terdapat beberapa bentuk tajuk subjek, yaitu:
1.      Tajuk tunggal
2.      Tajuk ganda
3.      Tajuk dengan subdivisi
Kita dapat menerapkan tajuk subjek dengan pedoman umum tajuk subjek atau dengan menggunakan suatu daftar tajuk subjek yang telah ada.
            Library of congress subject headings merupakan daftar tajuk subjek yang tertua yang sengaja dirancang khusus untuk library congress, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk digunakan perpustakaan lain yang koleksinya sudah sedemikian besar. Struktur tajuk subjek terdiri dari tajuk tunggal, tajuk ajektif, tajuk frasa dan tajuk
dengan subdivisi. Nama perorangan dan nama geografis dapat digunakan sebagai tajuk subjek. Semua tajuk yang digunakan tercetak tebal.dalam daftar tajuk subjek ini tercepat “scope notes“ dan penunjukan silang,
         Sear’s list of subject headings sengaja dirancang untuk perpustakaan yang koleksinya kecil sampai sedang. Daftar tajuk subjek ini lebih dikenal di kalangan peprustakaan di Indonesia. Untuk penampilan daftar tajuk subjek ini telah diadakan penyesuaian dengan Library of Congress Subject Headings baik dalam variasi tajuk, karakteristik dan format Berta penggunaan "Scope Notes", tetapi jumlah tajuk subjek tetap jauh lebih kecil.
Daftar Tajuk Perpustakaan Nasional merupakan daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia yang tertua. Pola dasar daftar tajuk subjek ini banyak diwarnai oleh dasar-dasar daftar tajuk subjek baik Library of Congress maupun Sear's List, baik variasi tajuk subjek, penggunaan "Scope Notes" maupun penunjukan-penunjukan silang. Simbol-simbol yang digunakan dalam daftar tajuk subjek ini menggunakan simbol yang terdapat dalam tesaurus. Universitas Indonesia telah memperkaya khasanah dalam pembuatan daftar tajuk subjek dengan menerbitkan Daftar Tajuk Subjek Universitas Indonesia (DTSUI). DTSUI ini disusun berdasarkan pads Daftar Tajuk Subjek yang telah ada, yaitu Daftar Tajuk Subjek untuk Perpustakaan (DTSP) edisi-4 1994 yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI dan Sears List of Subject Headings, 16th ed., 1997 oleh The H.W. Wilson.
Ada dua macam susunan katalog subjek yaitu katalog yang disusun berdasarkan subjek verbal, dan susunan katalog berdasarkan nomor klasifikasi.
Salah satu kendala dalam pemanfaatan katalog yang susunannya berdasarkan nomor klasifikasi adalah jika pengguna tidak memahami sistem klasifikasi yang digunakan. Oleh karena itu susunan katalog klasifikasi harus dilengkapi dengan susunan indeks subjek yang mengacu pads notasi klasifikasi.
Tujuan pembuatan indeks subjek adalah untuk membantu pengguna dalam menelusur informasi melalui katalog berkelas. Adapun langkah­langkah pembuatan indeks subjek adalah sebagai berikut.
Melakukan analisis terhadap strulctur notasi, dimulai dari angka yang mempunyai cakupan subjek lebih umum secara berjenjang sampai angka yang paling spesifik. Masing-masing langkah diberi istilah subjek.
Menyusun indeks subjek dengan menggunakan istilah-istilah yang digunakan dalam langkah analisis, yang disusun secara terbalik dimulai dari istilah yang paling spesifik sampai istilah yang mempunyai cakupan paling lugs.
Setiap rangkaian indeks yang mengacu pads notasi klasifikasi itu dibuat dalam satu kartu tersendiri.
Setiap rangkaian indeks subjek hanya dibuat satu kale sekalipun buku dengan subjek yang sama jumlahnya banyak.
`Dalam susunan indeks subjek tidak diperlukan penunjukan­penunjukan silang. Sebagai gantinya setiap sinonim yang dianggap perlu dibuatkan rangkaian tersendiri.
Kartu-kartu indeks subjek disusun secara abjad.


1 komentar: